Senin, 23 November 2009
PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA BANDUNG
(PKL disamping monumen pancasila)
Masyarakat kaki lima pada umumnya adalah masyarakat yang mencoba bertahan hidup didalam situasi sesulit apapun dan mereka ini mempunyai mental yang cukup kuat dan apabila mereka dihadapkan pada situasi yang cukup sulit, maka mereka akan dengan mudah mengatasi.
Disatu sisi, masyarakat ini sangat lemah dari keleluasaan dan juga sangat lemah terhadap hak azazi manusia karena dilain sisi dia mengharapkan adanya perlindungan hal mereka untuk berusaha, tetapi disisi lain kadang kadang mereka mengganggu hak azazi orang lain. Masalahnya, justru dalam hal inilah mereka berusaha karena ternyata mereka sangat memanfaatkan jalur sirkulasi yang ada didaerah pertokoan dan apabila hal ini didiamkan maka akan menjadi masalah serius bagi lingkungan setempat dan pada akhirnya menjadi masalah serius bagi perkotaan.
Kota Bandung, sebagai salahsatu kota yang memiliki beragam fungsi mampu menyedot pendatang dari berbagai daerah dan berbagai kalangan. Sebagai ibu kota pemerintahan, Kota Bandung didatangi para pegawai negeri yang berasal dari berbagai daerah. Sebagai kota pelajar, Kota Bandung juga didatangi para mahasiswa dari berbagai pelosok nusantara, bahkan mancanegara.Bandung menjadi magnet tersendiri bagi berbagai kalangan untuk mengais rejeki dari kota yang multifungsi tersebut. Salahsatu yang mengais rejeki di Kota Bandung adalah PKL. Mereka menjajakan beragam makanan, pakaian, hingga cenderamata.
Di depan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat misalnya, puluhan PKL berjuang dari pagi hingga malam hari.
Edi pedagang bakso yang berjualan di jalan sana mampu menghidupi keluarganya di kampung. "Alhamdulilah. Saya berjualan disini selama tiga tahun bisa menghidupi keluarga di kampung," katanya.
Namun, untuk bisa berjualan di sini harus membayar uang kebersihan dan uang keamanan.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk uang kebersihan Rp1000 per hari dan untuk uang keamanan Rp1000 per hari.
(PKL simpang dago)
(PKL jalan dipatiukur)
Dari gambar di atas adalah sebagian kecil pedagang kaki lima yang ada di kota bandung,biasanya para pedagang kaki lima ini berjualan dari jam 5 sore sampai dengan jam 12 malam. dan para PKL ini juga di kenakan biaya pungutan liar dari pemuda setempat yang katanya akan di setorkan kepada satpol PP setiap bulannya. Dan tidak asing lagi PKL yang ada dilapangan gazibu pada hari minggu pagi hingga siang hari banyak para PKL yang beejualan disana tanpa ada gangguan satpol PP dan membuat jalan di sekitar gazibu macet pada hari minggu pagi. Tapi PKL di gazibu sudah menjadi tradisi kota bandung pada hari minggu dan di sana juga ada dukungan dari pemerintahan bandung.
Cara penyelesaian :
• Dengan adanya penertiban yang di adakan oleh pemerintah kota bandung itu sendiri.
• Harus ditegakkannya peratutan bagi PKL.
• Harus di sediakan tempat yang layak untuk PKL dengan harga yang terjangkau.
Kamis, 28 Mei 2009
kampanye anti korupsi
Korupsi memang telah menjadi penyakit sosial yang akut, sulit disembuhkan dan menular. Ibarat lingkaran setan, diberantas satu yang lain melakukan, begitu seterusnya. Keadaan seperti ini nampaknya akan terus berlangsung, jika budaya suap, sogok dan kolusi masih dipelihara. Solusinya perlu ditanamkan budaya anti korupsi sejak dini di masyarakat, mulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan tempat kerja.
Untuk menanamkan budaya anti korupsi sejak dini sebaiknya melalui lingkungan sekolah dasar, melalui pelajaran budi pekerti, etika dan agama. Pemberian pelajaran tentang kejelekan korupsi perlu dilakukan terhadap anak-anak. Sehingga diharapkan setelah dewasa dan mempunyai tanggungjawab jabatan mereka tidak akan berani melakukan tindakan tercela, seperti melakukan korupsi.
Saya sangat setuju dengan langkah KPK untuk mensosialisasikan anti korupsi ke masyarakat luas dimanapun berada. Seperti yang dilakukan KPK di Jawa Tengah. KPK akan menggelar kampanye dari mal ke mal di Kota Solo. Kampanye antikorupsi ini selain akan digelar di mal, seperti di Solo Grand Mall juga digelar di pusat keramaian lainnya, seperti pusat kuliner Gladag Langen Bogan dan Night Market Ngarsapura. Kampanye di mal digelar 24-26 April 2009 yang menyajikan aneka permainan dan lomba, seperti ular tangga antikorupsi, parade musik bertema sosial, pameran foto sepak terjang KPK, dan display contoh warung kejujuran.
Sebelumnya, KPK menggelar kampanye antikorupsi di kecamatan, kelurahan, instansi pemerintahan, dan fasilitas publik, seperti stasiun dan terminal. Kegiatan ini bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas se-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Bersamaan dengan kampanye ini, KPK juga melakukan observasi pelayanan publik, seperti tampak saat kampanye di Kecamatan Laweyan dan Kecamatan Pasar Kliwon, Kamis (23/4).
Humas KPK Johan Budi SP mengatakan, kampanye ini bertujuan meningkat kan kepekaan masyarakat terhadap korupsi sebagai bagian upaya pencegahan korupsi. Kampanye antikorupsi juga digelar di sekolah-sekolah.
Saya berharap pemberantasan korupsi di Indonesia tidak pernah berhenti, termasuk kampanye anti korupsi di masyarakat luas. Semangat anti korupsi harus ditanamkan sejak dini melalui sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Bravo pemberantasan korupsi.
Langganan:
Postingan (Atom)